Pages

Sunday, April 18, 2010

Manusia & Pandangan Hidup

● PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP

Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup bersifat kodrati karena menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, dan petunjuk hidup di dunia.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalanya, yaitu terdiri dari 3 macam :
a. Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
b. Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
c. Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur, yaitu: cita-cita, kebajikan, usaha, dan keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan.

● CITA-CITA

Pengertian cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran, yang mau diperoleh seseorang di masa mendatang. Dengan demikian, cita-cita merupakan pandangan masa depan, pandangan hidup yang akan datang. Dapat tidaknya seseorang mencapai cita-cita tergantung pada 3 faktor; pertama, manusianya yaitu manusia yang memiliki cita-cita; kedua, kondisi yang dihadapi selama mencapai apa yang dicita-citakan; ketiga, seberapa tinggi cita-cita yang hendak dicapai.

● KEBAJIKAN

Kebajikan atau keabaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Untuk melihat apa itu kebajikan, harus dilihat dari segi, yaitu: manusia sebagai makhluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat dan manusia sebagai makhluk Tuhan.

- Sebagai makhluk pribadi, manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik atau buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adlah semacam bisikan di dalam hati yang mendesak seseorang untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu perbuatan, tindakan dan tingkah laku. Jadi suara hati dapat merupakan hakim untuk diri sendiri. Sebab itu, nilai suara hati sangat besar untuk manusia.

- Sebagai anggota masyarakat, maka manusia juga terikat dengan suara masyarakat. Setiap masyarakat adalah kumpulan pribadi-pribadi, sehingga setiap suara masyarakat pada hakekatnya adalah kumpulan suara hati pribadi-pribadi dalam masyarakat itu.

- Sebagai makhluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Kehendak Tuhan berbentuk hukum agama.
Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan suara hati Tuhan.
Kebajikan manusia nyata dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada pandangan hidup. Faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada 3 hal, yaitu:
- Faktor pembawaan (hereditas)
- Faktor lingkungan
- Faktor pengalaman
● USAHA

Usaha adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Sebagian hidup manusia adalah perjuangan. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras, manusia dibatasi oleh kemampuan. Karena hal inilah timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan yang lainnya. Karena itu mencari ilmu/keahlian adalah suatu keharusan.

● KEYAKINAN/KEPERCAYAAN

Keyakinan/kepercayaan adalah sesuatu menjadi dasar pandangan hidup yang berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.

● LANGKAH-LAGKAH BERPANDANGANN HIDUP YANG BAIK

Setiap manusia pasti mempunyai pandangann hidup yang berbeda. Bagaimana cara memperlakukan pandangan hidup itu tegantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuabn, ada pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Langkah-langkah berikut merupakan langkah agar dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik, yaitu sebagai berikut:
1. Mengenal
2. Mengerti
3. Menghayati
4. Meyakini
5. Mengabdi
6. Mengamankan